Hingga Saat ini StartUp di Indonesia di katakan masih kurang dibanding negara-negara maju seperti Amerika Serikat ataupun China, namun tidak menutup kemungkinan negara Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara tersebut di masa yang akan datang.
Misalnya, Hingga saat ini, telah ada tiga startup tanah air yang berhasil menjadi unicorn, alias mempunyai valuasi di atas US$1 miliar (Rp13,5 triliun). Mereka adalah GO-JEK, Tokopedia, dan Traveloka. Bahkan untuk GO-JEK, sudah mencoba ekspansi ke negara tetangga, seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam. Hal ini membuktikan bahwa StartUp di Indonesia cukup serius untuk mengembangkan usaha.
Namun ternyata ada beberapa pendapat bahwa GAP antara StartUp besar tersebut dengan StartUp menengah cukup besar, sehingga sulit bisnis-bisnis StartUp menengah dan baru, untuk mengejar. Dan ternyata hal serupa juga pernah dialami oleh China, pada perkembangan Awalnya, yaitu China hanya mempunyai tiga StartUP besar, yaitu Baidu, Alibaba, dan Tencent, namun saat ini StartUp di China dengan nilai valuasi diatas Rp. 135 Triliun telah muncul seperti,Toutiao, Meituan, dan Didi Chuxing. Hal ini justru menjadi sinyal baik untuk StartUp kecil dan menengah di Indonesia, bahwa mereka bisa tumbuh menjadi besar.
Banyak pengamat Ekonomi Bisnis melihat bahwa perkembangan StartUp di Indonesia baru melewati gelombang pertama, dengan lahirnya 3 StartUp besar tadi GTT( Go-Jek, Tokopedia, Traveloka), butuh waktu untuk datangnya gelombang kedua dimana akan lahir StartUp besar lainnya yang mampu bersaing.
Untuk menyongsong gelombang kedua pertumbuhan StartUp tanah air ini, harus diselaraskan dengan kualitas tentunya, yang paling utama adalah kualitas developer tanah air, mengapa? ya jelas ini adalah yang utama, karena kita berbicara perkembangan StartUp maka berbicara bagaimana tenaga-tenaga ahli teknologi di dalamnya yang mengembangkan ide-ide menjadi suatu produk IT yang berkualitas pula.
Banyak StartUp Lokal yang terkendala menemukan developer-developer yang berkulitas di tanah air, sehingga mereka harus merekrut developer dari luar negeri seperti dari AS,China dan India, namun tidak semua StartUp mampu merekrut mereka, sehingga sulit untuk mengembangkan Bisnisnya.
Disinilah tantangan untuk bangsa ini, bagaimana cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang IT ini agar kedepannya dapat memajukan Bisnis IT di Indonesia. Semua pihak harus turut aktif dalam usaha ini, seperti pemerintah dan institusi pendidikan yang harus mampu meningkatkan kinerjanya dalam membentuk dan melahirkan sumber daya manusia di bidang IT ini.
Tidak lepas juga dari perseorangan itu sendiri, sebagai mahasiswa di bidang IT, harus mampu mengembangkan pengetahuannya, memfokuskan bidang keahliannya, Serta juga menanamkan kesadaran untuk ber wirausaha, sehingga sarjana-sarjana IT tidak hanya menjadi tenaga-tenaga Ahli bidang IT, namun bisa juga memulai usaha StartUP sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah masukkan buat saya